Minggu, 26 Juni 2016

Penerapan IFRS di Indonesia (Etika Profesi Tugas 2)



Apa itu IFRS (International Financial Reporting Standards)? International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah standar, interpretasi, dan kerangka yang diadopsi oleh badan penyusun standar akuntansi internasional yang dikenal dengan International Accounting Standards Board (IASB). IFRS sendiri telah diadopsi oleh sebagian besar perusahaan di dunia. Di benua Amerika, hampir semua negara di Amerika Latin dan Kanada telah mengadopsi IFRS. Di Asia-Oceania, Australia, Selandia Baru, Korea, Honkong, dan Singapura telah atau akan mengadopsi IFRS secara penuh. Afrika Selatan dan Israel telah mengadopsi IFRS. Di Eropa, negara-negara selain Uni Eropa seperti Turki dan Rusia juga telah mengadopsi IFRS secara penuh. Sebagian besar negara anggota G20 juga merupakan pengadopsi IFRS.
Perlukah Indonesia mengadopsi IAS/IFRS? Menurut saya, mengadopsi IFRS sangat diperlukan di Indonesia karena melihat sebagian besar negara di dunia telah menerapkannya sehingga akan menarik perusahaan asing yang ingin berinvestasi di Indonesia. Perusahaan di Indonesia dapat memberikan informasi keuangan yang berkualitas di pasar modal internasional sehingga mempunyai daya saing yang lebih tinggi. Indonesia sendiri memutuskan untuk melaksanakan konvergensi terhadap IAS/ IFRS pada tahun 1994. Pada tahun 1999, Asean Development Bankmenyatakan bahwa dalam hal substansinya, 90% pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) sama dengan IAS (Media Akuntansi, 2006 dalam Sunardi dan Sunyoto, 2011). Jadi, sampai saat ini PSAK telah banyak berkiblat pada IAS.
 Ketua Tim Implementasi IFRS-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Dudi M Kurniawan mengatakan, dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat sekaligus.
1. Meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).
2. Mengurangi biaya SAK.
3. Meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.
4. Meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.
5. Meningkatkan transparansi keuangan.
6. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal.
7. Meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Ruang Lingkup
Indonesia akhirnya resmi mengadopsi International Financial Reporting Standards (IFRS) ke dalam regulasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 10, terhitung mulai per 1 Januari 2012. Keuntungan perusahaan mengimplementasikan PSAK 10 dalam laporan keuanggannya adalah kemudahan dalam menarik modal asing dengan biaya yang lebih rendah.
         Keseriusan PT Latinusa Tbk menuju visi perusahaan untuk menjadi perusahaan kemasan baja terdepan di kawasan AFTA (ASEAN Free Trade Area) dibuktikan dengan proyek re-implementasi SAP terkait PSAK 10 pada September 2012 lalu. Dengan melakukan konfigurasi pada modul Finance tanpa merusak sistem yang telah berjalan, PT Latinusa telah berhasil menjalankan SAP ERP sejak 11 Januari 2013.
          Keberhasilan proyek PSAK 10 pertama di Indonesia ini tak luput dari kerja keras tim konsultan PT Krakatau Information Technology. Sebagai satu-satunya perusahaan konsultan SAP milik Pemerintah, PT Krakatau Information Technology dengan tim Krakatau Consulting telah mampu menjawab tantangan PT Latinusa untuk memodifikasi sistem SAP yang sebelumnya telah beroperasi secara stabil.
          PT Latinusa awalnya menggunakan Rupiah sebagai mata uang dasar di sistem SAP mereka. Sehubungan adanya regulasi PSAK 10, PT Latinusa melakukan peninjauan dan akhirnya diputuskannya Dollar Amerika sebagai mata uang fungsional perusahaan. Mata uang fungsional inilah yang akan menjadi mata uang dasar baik di laporan keuangan maupun pada sistem SAP mereka.
          Perubahan kiblat mata uang dasar tidak hanya sekedar mengubah konfigurasi modul Finance, mengingat integrasi antar modul yang dapat mempengaruhi modul lain. Oleh karena itu, implementer dan konsultan harus bersinergi memperhatikan dampak konfigurasi terhadap transaksi modul lain yang bersinggungan. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu proses bisnis yang selama ini sudah berjalan dengan stabil.
          Dalam penerapannya, ada beberapa tahapan yang mesti dilakukan. Siklus proyek berjangka 107 hari ini terdiri dari 6 fase, yaitu Project Preparation, Business Blueprint, Realization, Final Preparation, Go Live, dan Support. Perubahan kiblat standar laporan keuangan ini menjadi tantangan tersendiri bagi para konsultan, mengingat integrasi antar modul. Beberapa tes pada tahap Realization, antara lain regression testing, system integration testing, dan user acceptance testing dilakukan guna mencermati dampak perubahan mata uang dasar terhadap transaksi-transaksi modul lainnya.
Kesimpulan
Tingginya pergerakan pasar dan persaingan bisnis di tingkat global mengharuskan pemerintah melakukan tindakan preventif demi kemajuan perindustrian. Dengan menerapkan IFRS kedalam PSAK, diharapkan industri Indonesia dapat memberikan informasi keuangan yang berkualitas di pasar modal internasional sehingga mempunyai daya saing yang lebih tinggi.
          Terkait dengan semakin tingginya kebutuhan pelaporan keuangan baik eksternal maupun internal, laporan keuangan yang dikeluarkan oleh PT. Latinusa Tbk wajib memenuhi standar-standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Adapun salah satu standar akuntansi yang harus dipenuhi oleh PT. Latinusa Tbk adalah terkait dengan regulasi PSAK-10 (Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing). Terkait dengan regulasi PSAK-10, PT. Latinusa Tbk wajib merubah kurs pelaporan keuangan-nya dari IDR ke USD dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan regulasi yang relevan.
          Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi pembahasan kali ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan ini. Saya berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun untuk saya agar lebih baik kedepannya. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan kepada para pembaca.

Daftar Pustaka:

Rabu, 20 April 2016

IMPIAN DAN HARAPAN SETELAH LULUS MENAJDI SEORANG SARJANA TEKNIK INDUSTRI



Nama saya Muhammad rizal fridayanto anak pertama dari ketiga bersaudara, saya berkuliah di salah satu universitas swasta di Indonesia yaitu di Universitas Gunadarma. Pada saat pertama kali saya masuk kedalam jurusan Teknik Industri saya tidak memliki bayangan apapun itu didalam teknik industri dikarenakan memilih jurusan tersebut direfrensikan oleh salah satu saudara saya yang dibilang cukup berpengalaman disebuah perusahaan manufaktur. Setelah saya memasuki dan mendalami jurusan teknik industri saya mengerti akan bayangan didalam jurusan saya teknik industri dimana saya bercita-cita setelah lulus dari teknik industri saya ingin terjun langsung kedalam bagian perusahan gas Negara. Memang tidak bergerak dibidang manufaktur akan tetapi saya mempelajari ilmu persediaan yang mungkin bisa diterapkan di perusahaan tersebut. PGN dan PERTAMINA merupakan tujuan utama yang saya inginkan dari harapan saya setelah lulus dari teknik industri. Setelah saya masuk diantara kedua perusahaan tersebut saya masih menginginkan melanjutkan kuliah S2 dan yang pasti saya ingin mencoba kehidupan baru yaitu di Negara orang lain. Salah satu nama kampus yang saya inginkan yaitu di University of Melbourne. Success without struggle is nothing, so I never hope if I want but I’ll struggle and make it happen :)

Minggu, 10 Januari 2016

Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya.Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan. Berdasarkan makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dengan kalimat lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Ia juga memiliki kreatifitas, dan teladan dalam menangani usaha atau perusahaan. Keberaniannya berpijak pada kemampuan sendiri atau kemandiriannya.
Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut:
  1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan  dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.
  2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
  3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
  4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha.
  5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.
Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
  1. Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  2. Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif.
  3. Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  4. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  5. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  6. Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  7. Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.
Dalam membantu mengambangkan rencana-rencana, wiraswastawan menggunakan teknik alat-alat perencanaan yaitu:
  1. Peramalanyaitu teknik prediksi terjadinya lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi. Pentingnya peramalan terletak pada kemampuannya me mbantu wiraswastawan mengerti dengan lebih baik perbaikan masa depan dari lingkungan organisasional untuk merumuskan rencana-rencana yang lebih efektif.
  2. Metode analisis runtun waktu digunakan untuk memprediksi penjualan dimasa mendatang dengan menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan. Informasi menunjukkan hubungan antara waktu dan penjualan biasanya disajikan dalam bentuk grafik. Penyajian ini dengan jelas menunjukkan kecenderungan dimasa lalu, yang biasa digunakan untuk meramalkan penjualan dimasa mendatang.
  3. Penjadwalan proses perumusan daftar aktivitas yang mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar aktivitas tersebut merupakan bagian internal dari rencana organisasional.
  4. Peta Gannt Chart dikembangkan oleh Hendry L. Gannt. Merupakan diagram balok (bar graph) dengan waktu pada sumbu horizontal dan sumber daya yang dijadwalkan berada pada sumbu vertical.
  5. PERT (Program Evaluation and Review Techinique) jaringan aktivitas proyek yang menunjukkan baik estimasi waktu yang diperlukan dalam proyek, maupun hubungan berangkai antara aktivitas-aktivias yang harus diikuti untuk menyelesaikan proyek.
  6. Jalur Kritis Merupakan rangkaian dari peristiwa dan aktivitas yang memerlukan peride waktu paling lama untuk diselesaikan

KEWIRAUSAHAAN (TUGAS 2)

Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.
Definisi perencanaan dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut: Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Definisi perencanaan tersebut menjelaskan bahwa perencanaan merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Definisi perencanaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan menggunakan beberapa aspek yakni :
  1. Penentuan tujuan yang akan dicapai.
  2. Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
  3. Usaha-usaha atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternative yang dipilih.
Selain aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan sebagai berikut:
  1. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan   dengan efektif dan efisien.
  2. Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
  3. Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan dan ancaman.
  4. Dapat menghindari adanya kegiatan pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
Tujuan Perencanaan adalah membentuk usaha yang terkoordinasi dalam organisasi. Perencanaan Organisasional mempunyai dua tujuan, yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan Perlindungan (Protective) : meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan
2. Tujuan Kesepakatan (Affirmative) : meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional
Pengorganisasian adalah suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam sistem manjemen. Penggunaan yang teratur tersebut menekankan pada pencapian tujuan sistem manajemen dan membantu wirausahawan tidak hanya dalam pembuatan tujuan yang nampak tetapi juga didalam menegaskan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pada hakikatnya, tiap sumber daya organisasional mewakili suatu investasi darimana sistem manajemen harus dapat pengembaliannya. Pengorganisasian yang sesuai dari sumber daya-sumber daya tersebut akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaanya.
Henry Fayol telah mengembangkan 16 garis pedoman umum yang bisa digunakakn ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya, yaitu :
1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.
2. Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan, sumber daya, dan kebutuhan dari per soalan tersebut.
3. Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun.
4. Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.
5. Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.
6. Menyusun seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik, dan tiap-tiap karyawan ditempatkan pada tempat dimana dia bisa menyumbangkan tenaganya secara maksimal.
7. Mendefinisikan tugas-tugas.
8. Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
9. Menberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan.
10. Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
11. Mempertahankan disiplin.
12. Menjamin bahwa kepentingan individu konsisiten dengan kepentingan umum dari organisasi.
13. Mengakui adanya satu komando.
14. Mempromosikan koordinasi dahan dan kemusiaan.
15. Melembagakan dan memberlakukan pengawsan.
16. Menghindari adanya pengaturan, birokrasi, dan kertas kerja.
Keuntungan dan Kerugian tenaga kerja pada Pembagian Tenaga Kerja adalah sebagai berikut :
Keuntungan :
1. Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat
2. Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
3. Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien
4. Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk
Kerugian :
1. Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
2. Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun
Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :
1. Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
2. Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah
3. Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
4. Rantai komando yang lengkap
5. Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
6. Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
7. Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer
Jenis-Jenis Wewenang
1. Wewenang Lini
2. Wewenang Staf
3. Wewenang Fungsional
Delegasi Terdapat tiga langkah dalam proses pendelegasian :
1. Membebankan semua kewajiban tertentu pada individu
2. Proses pendelegasian melibatkan pemberian wewenang yang semestinya kepada bawahan
3. Penciptaan kewajiban pada bawahan untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan
Kendala bagi proses pendelegasian
1. Kendala yang berhubungan dengan penyelia
2. Kendala yang berhubungan dengan bawahan
3. Kendala yang berhubungan dengan organisasi
Sumber :
Http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab11dasar_dasar_pengorganisasian.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/kewirausahaan/bab11dasar_dasar_pengorganisasian.pdf